INFODAERAH.COM, TAGERANG – Keberhasilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menekan angka Tuberkulosis (TBC) menarik perhatian Wakil Menteri Kesehatan RI, Benjamin Paulus Octavianus datang langsung ke Banten untuk mempelajari strategi eliminasi TBC yang dinilai paling efektif di Indonesia. Pertemuan itu berlansung di Kantor Walikota Tagerang, selasa (11/11/2025), dihadiri Gubernur Banten Andra Sonin sert Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Baca juga : Gubernur Andra Soni Tegaskan Komitmen Pemprov Banten Terbuka Informasi
Dalam pertemuan bersama Gubernur Banten Andra Soni, menyampaikan apresiasi atas kunjugan dan pengakuan Kemenkes. Ia mengatakan penemuan kasus dan pencegahan TBC di Banten tertinggi secara nasional mencapai 92 persen, pencegahan terhadap keluarga TBC di provinsi Banten jauh melampaui target nasional 72 persen.
Kemudian, Ia menyampaikan tingginya angka temuan TBC di Banten bukan karena banyaknya penderia, jutru ini menunjukan keberhasil deteksi dini sehingga pengobatan yang lakukan berjalan efektif.
“Justru kita harus berbangga, karena semakin banyak pasien ditemukan dan diobati sampai sembuh,” ujarnya.
Baca juga : Peringatan Hari Pahlawan 2025, Ketua DPRD Banten Ikuti Upacara Ziarah di TMP Ciceri
Pada pertemuan itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus menyampaikan Provinsi Banten terbaik se-Indonesia dalam pemberantasan penyakit tuberkulosis (TBC).
Lanjutnya, Persentase penemuan TBC di Provinsi Banten mencapai 93 persen. Tak hanya itu, persentase penanganan terhadap keluarga pasien TBC di Banten juga dinilai tertinggi dibanding provinsi lain.
“Di Banten ini kelebihannya luar biasa. Orang yang sakit diobati, tapi keluarganya juga ikut diobati—sudah mencapai 52 persen. Sementara di provinsi lain, rata-rata masih di bawah 10 persen. Jadi, Banten memang tertinggi dan terbaik. Itu karena punya Kadinkes dan Gubernur yang top,” ujarnya.
Baca juga : Gubernur Andra Soni Paparkan Program Sekolah Gratis di Gala Dinner OMI 2025
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, menambahkan bahwa keberhasilan ini berkat kolaborasi lintas sektor, mulai dari tenaga kesehatan, organisasi profesi, hingga kader TBC di desa dan kelurahan.
“Saat ini, setiap desa di Banten memiliki kader TBC aktif dengan pendekatan jemput bola seperti Ngider TB, Grebek TBC, Ransel TBC, dan KAJEDAK,” imbuhnya.
Baca juga : Gubernur Riau Tiba di Jakarta Setelah Terjaring OTT KPK
Sebagai bentuk apresiasi atas capaian tersebut, Kementerian Kesehatan akan memberikan penghargaan khusus pada peringatan Hari Kesehatan Nasional, serta menyalurkan 24 unit alat portable rontgen untuk mendukung deteksi dini TBC di Banten.
Bantuan ini dapat memperkuat layanan dan pemeriksaan TCM di puskesmas ini berarti layanan kesehatan makin mudah dijangkau, penularan bisa dicegah lebih cepat, dan masyarakat punya kesempatan lebih besar untuk sembuh total dari TBC (Red)