Dituturkan Dena, diri nya lebih berminat bergelut mencerdaskan mahasiswa daripada ikut dalam sebuah kancah politik.
“Ada beberapa teman dari Lebak, yang mencoba menarik-narik saya ke ranah politik.
Tapi belum pernah terpikirkan mau jadi politisi atau bupati oleh saya,” kata Dena Widyawan.
Sebagai seorang yang sudah menyandang gelar doktoral di usia 29 tahun, dan saat ini aktif menjadi dosen di STKIP Situs Banten.
Diri nya mengaku sama sekali belum punya minat untuk di tarik-tarik ke politik.
Di akuinya, sebagai mantan aktifis kemahasiswaan, diri nya juga punya bahan kritikan untuk pemerintah kabupaten Lebak.
Namun menurutnya, masih banyak tokoh intelektual di Lebak lainnya yang lebih pas untuk menyuarakan berbagai problem di masyarakat.
Kata dia, banyak kelompok-kelompok aktivis dan intelektual yang datang ke rumahnya untuk berdiskusi,
tentang berbagai problem dan ide membangun Lebak.
Namun, peraih doktoral Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini pada setiap diskusi itu mengaku lebih banyak mendengarkan.
“Saya beberapa tema diskusi lebih memilih menjadi pendengar yang baik.
Saya tidak mau bicara banyak, kalau bukan dalam disiplin keilmuan saya,” kata Dena.
Namun, dirinya juga mengaku sangat senang mengumpulkan para aktifis untuk diskusi.
“Diskusi akan semakin mengasah, sensitivitas seseorang pada kondisi lingkungannya, daerahnya.” pungkasnya.
(Sar)
