INFODAERAH.COM, LEBAK – Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Lebak berencana akan melakukan evakuasi terhadap kegiatan manasik haji yang diselenggarakan Himpaudi dan Igra Lebak. Pasalnya, kegiatan tahunan bagi anak-anak TK, PAUD dan RA tersebut selama ini dinilai banyak menimbulkan masalah terutama dalam tekhnis kegiatan.
Yunira Saktiana, Kabid Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak mengatakan, sebetulnya kegiatan pelatihan manasik haji pada anak usia dini di sekolah TK, Paud atau RA pada dasarnya merupakan salah satu wahana memperkenalkan nilai dan praktik ibadah haji tidak saja bagi anak, melainkan juga bagi guru dan wali murid. Materi ibadah haji sebagai sebagaimana umumnya materi ibdah tidak bisa dikuasai peserta didik dengan baik tanpa adanya keseimbangan antara teori dan praktik. Karena itu program pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan pembelajaran teori-teori dan praktik manasik haji untuk meningkatkan kualitas pemahaman peserta didik.
“Namun dalam praktiknya kita melihat masih banyak kekurangan terutama saat praktiknya,” kata Yunira, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/10/22).
Baca berita: Program Guru Penggerak Dorong Generasi Handal
Menurut Yunira, kegiatan manasik haji tingkat TK yang diselenggarakan pada pekan lalu di alun-alun Rangkasbitung yang diselenggarakan Himpaudi menjadi salahsatu penilaian, bahwa kegiatan tersebut dinilai gagal.
“Saya menilai kegiatan manasik haji yang di Alun-alun Rangkasbitung kacau, sehingga tahun depan harus kita evaluasi,” ujarnya.
Lanjut Yunita, mobilisasi masa terlalu menumpuk dan banyak kendaraan yang digunakan sekolah menggunakan mobil pikap. Sehingga, hal tersebut membahayakan jiwa.
Baca berita: Pemkab Lebak Belum Siap Jalankan Instruksi Presiden Soal Penggunaan Kendaraan Listrik
“Saya melihat ini harus ada evaluasi, agar kegiatan manasik haji bagi anak-anak ini bukan hanya sekedar kegiatan yang terlihat wah atau ramai, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman dan ketrampilan peserta didik terhadap ibadah haji, memotivasi anak untuk menyempurnakan rukun Islam (ibadah Haji) bisa tersampaikan dengan baik,” paparnya.
Kedepan kata Yunira, kegiatan manasik haji bagi anak-anak usia TK ini dapat dilaksanakan masing-masing Kecamatan. Sehingga, tidak ada penumpukan masa terlalu banyak dan materi yang disampaikan bisa terserap oleh anak dan orang tua.
“Jadi saya melihat selama ini, jadi ajang bisnis, bermain atau jalan-jalan sekolah saja,” terangnya.
Baca berita: Pemkab Lebak Gelar Bimtek Implementasi Tanda Tangan Elektronik
Sementara itu, Badriyah salahseorang orangtua siswa Paud di Rangkasbitung mendukung langkah evaluasi kegiatan manasik haji bagi anak-anak. Karena, kegiatan tersebut sebetulnya bisa dilaksanakan mandiri atau setidaknya satu kecamatan saja.
“Iya tentu kami mendukung, agar kegiatan manasik haji kedepan bisa lebih baik lagi,” ucap Badriyah.(Sar)
