Ada yang Senam, Bakar Ikan dan Bagikan Bantuan di Alun-Alun Cimarga. Itu Gebyar Klasik

Info Daerah - Rabu, 22 Mei 2024 - 16:58 WIB
Ada yang Senam, Bakar Ikan dan Bagikan Bantuan di Alun-Alun Cimarga. Itu Gebyar Klasik
PJ Bupati Lebak Iwan Kurniawan Pukul Gong tanda dibukanya Program Gebyar klasik serentak di 6 Kecamatan (Info Daerah)
Penulis
|
Editor

INFODAERAH.COM, LEBAK — Rabu (22/5/2024), jam menunjukkan 07.15 WIB. Alun-alun Cimarga sudah tumpah ruah oleh puluhan pelajar, mahasiswa, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tamu undangan.

Iring-iringan kendaraan pejabat dari Pemkab Lebak memasuki jalan yang berada antara Alun-alun dan Kantor Kecamatan Cimarga.

Diantara rombongan pejabat itu, nampak PJ Bupati Lebak, Iwan Kurniawan didampingi sang istri, Septiana Iwan Kurniawan yang merupakan Ketua Tim Penggerak PKK tingkat kabupaten.

Melangkah dengan senyum khasnya yang sumringah, Budi Santoso yang mempunyai jabatan Sekretaris daerah. Sama dengan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh yang hadir, kaos olahraga menjadi salah satu busana wajib pagi itu.

Baca berita: Pemkab Lebak Tangani Program Klasik Kolaborasi dengan OPD dan swasta

Hanya beberapa saat istirahat dan menyempatkan diri bersalaman, rombongan Pemkab Lebak kemudian berbaur dengan ratusan peserta di lapangan yang untuk memulai agenda senam bersama.

Irama musik senam dari sound sistem menjadi pemandu, semua peserta kompak menggerakkan badan di pagi yang cerah itu.

Senam pagi yang lumayan mengundang keringat itu berlangsung sekitar 30 menit. Sesekali terdengar peserta bersorak sorai saat melakukan gerakan mengikuti pemandu senam.

Usai senam, sambil menunggu panitia mengecek kesiapan acara, para peserta beristirahat sejenak. Rombongan pejabat pemkab Lebak dipersilahkan untuk istirahat di aula kecamatan, sambil menikmati kopi dan sarapan tentunya.

Beberapa orang juga menyempatkan diri untuk membasuh muka di toilet yang ada di kantor kecamatan.

Acara senam bersama itu merupakan awal dari kegiatan Gebyar Kolaborasi Lebak Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem (KLASIK) yang digelar Pemkab Lebak.

Dari berbagai sepanduk di lokasi, Gebyar Klasik sebagai upaya mengkampanyekan
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan do’a, acara pun dibuka. Ketua panitia yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda)Lebak, Yosef Nurholis menyampaikan laporannya.

Baca berita: Ketua Tim Penggerak PKK Lebak : Gebyar Klasik Harus Berlanjut

Acara yang berlangsung di Cimarga itu juga diikuti secara virtual di beberapa kecamatan lainnya.

Saat memberikan sambutan PJ Bupati Lebak mengatakan, Pemkab Lebak meluncurkan program inovatif, Gebyar Kolaborasi Lebak Atasi Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Ekstrem (Klasik), untuk memperkuat sinergi dalam penanganan isu-isu stunting, inflasi, dan kemiskinan ekstrem secara terpadu. Program ini merupakan bagian dari serangkaian aktivitas pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan sejak awal tahun.

Program Klasik dilaksanakan secara serentak di enam kecamatan, yaitu Cimarga, Cijaku, Leuwidamar, Maja, Cibadak, dan Rangkasbitung. Kecamatan Cimarga dipilih sebagai salah satu lokasi kegiatan karena di kecamatan ini masih terdapat sebanyak 287 kasus stunting dari 3.565 balita, dengan prevalensi stunting sebesar 8,05%. Selain itu, Kecamatan Cimarga pada tahun 2024 ini juga menjadi lokasi prioritas penghapusan kemiskinan ekstrem, di mana terdapat sebanyak 150 keluarga dari dua desa yang teridentifikasi sebagai miskin ekstrem.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati, penanganan isu kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi harus dilakukan secara terpadu agar dampak yang dirasakan masyarakat lebih optimal.

“Kegiatan KLASIK kali ini merupakan upaya memfokuskan seluruh elemen pembangunan untuk bersama-sama membangun dan memberdayakan masyarakat,” ujar Iwan, Rabu (22/5/2024).

Pada tahun 2024, Pemkab Lebak mengalokasikan dana sebesar Rp. 500,9 miliar untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Anggaran tersebut digunakan untuk menjalankan tiga strategi utama penghapusan kemiskinan ekstrem, yaitu pengurangan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan masyarakat, dan pengurangan kantong-kantong kemiskinan.

Untuk strategi pengurangan beban pengeluaran masyarakat, Pemkab Lebak telah mengalokasi dana di tahun 2024 sebesar Rp. 282,9 miliar, yang terbagi dalam 36 kegiatan dengan fokus pada bantuan kepada masyarakat. Sementara itu, untuk upaya peningkatan pendapatan masyarakat, Pemkab Lebak menganggarkan dana sebesar Rp. 27,03 miliar yang terbagi dalam 29 kegiatan yang terfokus pada pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Di sisi lain, untuk mengurangi kantong-kantong kemiskinan dialokasikan dana sebesar Rp. 190,9 miliar yang fokus pada pengembangan infrastruktur layanan publik dan infrastruktur ekonomi.

Baca berita: Pemkab Lebak Raih Opini WTP Ke-9 Kali Atas LKPD Tahun Anggaran 2023

Kegiatan yang dilaksanakan kali ini merupakan salah satu rangkaian dari keseluruhan kegiatan penanganan kemiskinan ekstrem, stunting, dan inflasi yang dilaksanakan sepanjang tahun.

Terdapat 17 kegiatan yang dilaksanakan secara serentak, mulai dari Gemarikan bagi 100 siswa SD dan ibu hamil, pembinaan UPPKA dan konseling kewirausahaan remaja sebanyak 60 kelompok, hingga edukasi remaja, bumil, dan keluarga termasuk pemicuan bebas BABS sebanyak 355 orang.

Usai memberikan sambutan, dilakukan pembagian secara simbolis, bantuan untuk warga.

Terdapat 17 kegiatan yang dilaksanakan secara serentak, terdiri dari:

  1. Gemarikan bagi 100 siswa SD dan Ibu Hamil;
  2. Pembinaan UPPKA (Upaya Peningkatan Penghasilan Keluarga Akseptor) dan konseling kewirausahaan remaja sebanyak 60 kelompok;
  3. Simbolis penyerahan sertifikat Elsimil bagi catin bagi 30 Calon Pengantin;
  4. Pembagian Telur bagi Anak Stunting sebanyak 2 butir per hari selama 6 bulan bagi 292 orang;
  5. Gerakan Pangan Murah;
  6. Pembagian berbagai macam Benih Sayuran dan Sarana Produksi Pertanian pada 10 KWT;
  7. Demplot Cabe Merah dan Jagung Manis pada 2 lokasi;
  8. Pembagian Benih Padi Nutrizinc dan Sarana Produksi Pertanian pada 22 kelompok;
  9. Pelayanan Dokumen kependudukan;
  10. Pemberian susu formula bagi balita resiko stunting sebanyak 66 orang;
  11. Skrining anemia dan pemberian Tablet Tambah darah bagi 210 remaja putri;
  12. Pemeriksaan Kehamilan dan Pemberian Tablet Tambah darah Ibu Hamil sebanyak 195 orang;
  13. Pemberian PMT Bumil KEK bagi 29 Bumil;
  14. Pemantauan Pertumbuhan Balitaà Pelayanan 5 Meja Posyandu Kesehatan bagi 535 Balita;
  15. Pemberian MPASI kaya Protein Hewani pada Baduta bagi 559 Baduta;
  16. Peningkatan Cakupan dan Perluasan Imunisasi pada 388 bayi;
  17. Edukasi Remaja, Bumil dan Keluarga termasuk pemicuan bebas BABS sebanyak 355 orang;

Disamping itu, terdapat intervensi Kemiskinan Ekstrem yang berasal dari para Pelaku Usaha/ CSR dan NGO antara lain:
 Pembagian sembako sebanyak 98 KK;
 Fasilitasi kegiatan kemiskinan dari USAID ERAT;
 Penyaluran Zakat, Infaq, Shodaqoh dari Baznas Kab. Lebak;

Dengan kolaborasi pemerintah dan non pemerintah, serta upaya yang berkelanjutan serta terpadu ini, kita berharap tahun ini kita dapat mengurangi angka kemiskinan ekstrem secara signifikan. Sebagai informasi, Pemkab Lebak dalam beberapa bulan terakhir telah berhasil memberdayakan 345 KK sehingga keluar dari kategori miskin ekstrem. Tentu saja, capaian ini masih jauh dari ekspektasi kita Bersama, karenanya perlu percepatan dan salah satunya melalui kegiatan KLASIK ini.

Di penghujung acara, beberapa pegawai dari Dinas Perikanan dan Kelautan nampak membakar ikan di dekat tenda acara.
Ikan hasil bakaran ini dibagikan ke 100 siswa SD dan Ibu Hamil. (SAR/RED)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X