Libur Sekolah, Wisata Budaya Baduy Mulai Ramai Dikunjungi

Info Daerah - Kamis, 3 Juli 2025 - 14:21 WIB
Libur Sekolah, Wisata Budaya Baduy Mulai Ramai Dikunjungi
 (Istimewa)
Penulis
|
Editor

INFODAERAH.COM, LEBAK – Wisata budaya Baduy di Kecamatan Leuwi damar, Kabupaten Lebak, Banten mulai ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air selama liburan sekolah 2025.

“Kami bersama teman -teman ke sini merasa senang bisa mengunjungi Baduy Dalam,” kata Yanto, wisatawan dari Jakarta saat ditemui wartawan, Kamis (3/7/2025).

Menurut dia, Kunjungan ke pemukiman Baduy Dalam yakni Kampung Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana untuk kali pertama itu dilakukan bersama rombongan pelajar dari salah satu sekolah menengah di Jakarta.

Perjalanan menuju pemukiman Baduy Dalam itu cukup melelahkan dan menguras tenaga banyak, karena kondisi jalan setapak yang melintasi kawasan yang curam, terjal dan tebing.
Rombongan itu berjalan kaki dari Terminal Ciboleger sebagai pintu pertama masuk Baduy Dalam dengan menempuh perjalanan selama lima jam atau sekitar 20 kilometer.

“Kami ke Kampung Baduy Dalam itu menginap satu hari saja,” ujarnya.

Menurut dia, selama perjalanan menuju pemukiman Baduy Dalam cukup ramai dan kebanyakan pelajar. Para wisatawan pelajar itu mereka keingintahuan kehidupan masyarakat Baduy Dalam sehari-hari. Dimana orang-orang Baduy Dalam jika berpergian kemana pun selalu berjalan kaki dan berbeda dengan kehidupan Baduy Luar yang sudah modern dan bisa menggunakan handphone android dan naik angkutan.

“Kami sekarang sudah mengetahui antara kehidupan adat warga Baduy Dalam dan Baduy Luar tentu berbeda,” paparnya.

Begitu juga Zakaria, seorang tenaga pengajar di salah satu SMA di Kabupaten Lebak mengaku dirinya bersama rombongan kelas tiga mengunjungi kawasan pemukiman masyarakat Baduy Dalam. Mereka berjalan kaki sambil menikmati panorama alam di Pegunungan Kendeng sebagai tempat tinggal masyarakat Baduy.

“Kami ke Badui Dalam itu untuk mengisi hari libur sekolah,” tutur dia.

Ia mengatakan, dirinya menikmati panorama alam pemukiman kawasan Badui yang masih asri dan lestari dengan pepohonan hijau, juga topografinya perbukitan, pegunungan dan banyak ditemukan jalan curam dan tebing.
Selama ini, kondisi pemukiman Baduy tidak terdapat jalan aspal maupun kendaraan roda dua, sehingga berjalan kaki melelahkan juga menyehatkan.

“Kami berjalan kaki menempuh perjalanan selama lima jam ke Baduy Dalam cukup senang dan mengasyikkan,” katanya.

Sementara itu, tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija mengatakan, selama liburan sekolah pemukiman kawasan Baduy ramai dikunjungi wisatawan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat adat. Karena di kawasan Baduy terdapat pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM), sehingga banyak wisatawan membeli aneka kerajinan untuk oleh-oleh,seperti kain tradisional, tas koja, baju kampret, lomar, suvernir, batik Baduy dan lainnya.

“Mereka pelaku UMKM itu dipastikan terbantu pendapatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Baduy,” ucapnya.(Adv)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X