Kisah Inspiratif Ubaedillah Jadi Dewan Provinsi Banten

Info Daerah - Minggu, 16 November 2025 - 09:27 WIB
Kisah Inspiratif Ubaedillah Jadi Dewan Provinsi Banten
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten,Ubaedillah (Info Daerah)
Penulis
|
Editor

INFODAERAH.COM, KAB.LEBAK –Ubaedillah, lahir pada 23 April 1984 di Kampung Selahur, Kelurahan Cijohor, Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Meskipun berasal dari Keluarga Sederhana perjalan hidupnya penuh Inpirasi. Mulai dari aktivis hingga kini menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten periode 2024-2029.

Pria yang akrab dipanggil masa kecilnya Ubay, telah menunjukkan tekad dan semangat juang yang luar biasa. Ini berkat didikan kedua orang tuanya yang penuh ketegasan serta di didik dengan nilai-nilai agama dan hidup dengan kesederhanaan. Ia pun berdiri jadi siswa yang berprestasi di sekolahnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Pasir Sukarayat, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dan kemudian ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Baca jugaUbaedillah : Pemprov Banten Perlu Gerak Cepat, Gali Potensi PAD Belum Tersentuh

Semangatnya untuk belajar yang tidak pernah surut, Ia pun melanjutkan pendidikan ke IAIN Sultan maulana Hasanudin Banten / SMHB Serang (sekarang Universitas Islam Negeri  (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten), Fakultas Ushuluddin program studi Akidah Filsafat hingga gelar sarjana digapainya.

Selain menjalankan aktifitas belajar serta kesukaannya pada kajian keagamaan, sosial, dan politik ternyata Ubaedillah seorang aktivis. Dalam organisasi pengkaderan, Ia pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan Presiden Mahasiwa (Presma) BEM IAIN Serang. Disanalah Ia belajar bahwa ketegasan seorang pemimpin harus diimbangi dengan ketulusan yang menyentuh.

Baca jugaHari Santri Nasional: Ubaedillah Ajak Santri Jadi Agen Perubahan

Karena prestasi di kuliahnya itu setelah jadi sarjana Ubaedillah bekerja di Lembaga Riset Sinergi Data Indonesia. Ditempat inilah Ia banyak belajar Politik. Ia melihat ada ruang-ruang kebijakan yang hanya bisa disentuh dari dalam sistem.

Dengan tekat yang kuat Ubaedillah meninggalkan pekerjaannya itu untuk berkiprah di dunia politik. Politik, baginya, bukanlah tujuan untuk berkuasa, ia adalah perpanjangan tangan dari pengabdian sosial yang selama ini ia jalani.

Hingga kemudian, bermonal tekat yang kuat bapak dari satu orang anak ini akhirnya melabuhkan pilihan politiknya ke Partai Politik Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), partai yang Ia pandang memiliki prinsip kuat dan berkarakter.

Baca jugaUbaedilah: Diskusi, Kunci Mendapatkan Ide dan Gagasan Untuk Kemajuan

Pada tahun 2024, Ia memilih dapil Kabupaten Lebak sebagai arena juangnya. Sebuah wilayah yang menyimpan potensi agung sekaligus ironi pembagunan. Meskipun dengan modal yang minin yang selalu digenggamnya erat, yakni kebulatan tekad dan ketulusan untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat.

Meskipun peroleh suara didapatnya hanya posisi urutan ke 3, tetapi  Ubaedillah dipercaya mengantikan Ketua DPD Banten PDI Perjuangan, Ade Sumardi, yang mengharuskan mundur dari kursi DPRD Banten karena ada penugasan dari DPP PDI Perjuangan untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur Banten mendampingi Airin.

Diakhir November 2024, dengan setelan jas hitam, baju putih, dasi merah, dan peci hitam, Ubaedillah  memasuki gedung DPRD dengan langkah tegap, didampingi istrinya. Ia di lantik menjadi Anggota DPRD Provinsi Banten masa bakti 2024-2029.

Meskipun Ia telah dilantik menjadi wakil rakyat, kesederhanan dan jiwa sosial tak pudar dalam dirinya. Baginya, menjadi wakil rakyat adalah kata kerja. Ia adalah telinga bagi yang tak terdengar dan suara bagi yang terbungkam.

Ubaedillah menolak menjadi politisi yang alergi lumpur. Ia tidak hanya hadir di gedung dewan berpendingin. Kakinya ringan melangkah ke lokasi-lokasi yang jarang tersorot kamera. Suatu hari, ia duduk bersimpuh, menyerap aspirasi para warga kurang diperhatikan pemerintah.

Baca jugaRumah Lansia di Cibadak Ambruk, Anggota DPRD Provinsi Banten Berikan Bantuan

Ia ingin memastikan bahwa APBD tidak hanya diterjemahkan sebagai kegiatan-kegiatan proyek, tetapi sebagai instrumen untuk pemberdayaan ekonomi rakyat, untuk pendidikan yang lebih baik, dan infrastruktur yang berkeadilan.

Kerja keras, kesungguhan, dan doa baginya berjalan berdampingan. Kini, di ruang rapat besar DPRD Banten, Ubaedillah duduk dengan ketenangan yang otentik membawa harapan ribuan orang menitipkan amanah berbisik di telinganya. ***

Tinggalkan Komentar

Close Ads X