INFODAERAH.COM – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten, Ubaedillah menilai Pemprov Banten memiliki peluang besar meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagi sektor, namun belum di manfaatkan maksimal.
Ia menilai, pontesi sektor dari Pajak Alat Berat (PAB) dan Pajak Air Permukaan (PAP), serta ekonomi lokal, khususnya di sektor prawisata dan pengelolaan aset, masih sangat besar untuk digarap secara serius.
“Masih banyak potensi pajak yang belum dikelola secara optimal misalnya PAB dan PAP serta pajak dari wisata bisa jadi potensi PAD yang besar. Ini penting dikelola agar kita bisa mandiri secara fiskal dan tidak selalu bergantung pada pusat,” ungkap Ubaedillah, Kepada Infodaerah.com, Sabtu (15/11/2025).
Baca juga : Pimpin Apel Perdana, Subhan Ingatkan Tugas dan Fungsi Pegawai Sekretariat DPRD
Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, bahwa Pajak Alat Berat (PAB) dan Pajak Air Permukaan (PAP) merupakan pendapatan yang stategis, namun selama ini belum tergarap secara maksimal, hal ini dikarenakan lemahnya pengawasan serta pelaporan yang belum transparan dilapangan.
Oleh karena itu, Ubaedillah meminta agar Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) peka dan turun memantau langsung ke sejumlah wilayah serta meningkatkan sinergi dengan OPD terkait.
“Sektor PAB dan PAP belum optimal pemugutanya, padahal sektor ini memiliki potensi besar untuk menambah PAD kalau dikelola secara maksimal dan terbuka. Kita minta Bapenda agar turun kelapangan,” tegasnya.
Baca juga : Peringatan Hari Pahlawan 2025, Ketua DPRD Banten Ikuti Upacara Ziarah di TMP Ciceri
Kemudian, Ubaedillah menyampaikan PAD dari sektor wisata dinilai belum di kelola secara optimal. Menurutnya, Banten memiliki destinasi wisata seperti pantai-pantai yang indah dan tidak kalah dengan provinsi lain. Misalnya Pantai Sawarna, Pantai Karang Taraje,Pantai Bagedur, Pantai Karang Bokor yang mempesona, serta situs-situs sejarah bernilai tinggi hingga warisan budaya lokal yang unik. Namun semua itu belum dikelola secara proposional.
Ubaedillah menekankan pentingnya managemen prawisata yang berkelanjutan. Artinya, fasilitas pendukung dan promosi dengan melibatkan masyarakat setempat agar mereka ikut merasakan manfaatkan ekonomi di sektor ini. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat pada wilayah tertentu, melainkan merata dan berkelanjutan.
“Tujuan kita bukan semata-mata mencari untung, tetapi bagaimana wisata ini memutar roda ekonomi. Masyarakat bisa berjualan, membuka usaha penginapan, pemandu wisata dan lainya,” jelasnya.
Baca juga : Rumah Lansia di Cibadak Ambruk, Anggota DPRD Provinsi Banten Berikan Bantuan
Untuk itu, Ubaedilah meminta Pemprov banten mulai menata kawasan, mulai dari infrastruktur jalan menuju lokasi wisata hingga pelatihan masyarakat dalam hal pelayanan.
Ia pun menekankan kerjasama dengan pihak swasta maupun investor untuk menamkan modal dibidang Prawisata. Hal ini dinilai efektif untuk mempercepat pembagunan fasilitas tanpa terlalu membebani APBD.
“Kalau menunggu APBD saja tidak akan cepat, butuh inovasi dan sinergi dengan swasta agar prawisata kita naik kelas,” pungkasnya. (Red)