Achmad Syarif
Wartawan Infodaerah.com
INFODAERAH.COM, ARTIKEL – Usia 40 tahun bisa disebut usia paruh baya. Pemilihan rentang status kedewasaan dari pemuda ke tua. Maka di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) usia maksimal pemuda dibatasi hingga 40 tahun.
Jika mengacu pada Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, usia pemuda 16 – 30 tahun. Namun pada tulisan ini saya akan lebih memilih versi KNPI sebagai organisasi terbesar yang menjadi wadah berhimpunnya Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).
Kalau melihat KNPI sebagai tempat berhimpunnya tokoh-tokoh pemuda yang tersebar dari berbagai Organisasi Kepemudaan dan Mahasiswa, ini adalah wadah penggemblengan kawula muda untuk mengenal dunia semi politik maka usia 30 – 40 tahun puncak kematangan usia pemuda, yang kemudian berlanjut memasuki usia dewasa.
Dan, setelah lepas dari usia maksimal pemuda versi KNPI, maka alumnus KNPI yang notabene mantan pemuda yang sudah siap diterjunkan menjadi pemimpin di berbagai tingkatannya.
Kenapa penulis membahas usia pemuda, karena ini berkaitan dengan sosok pria muda yang sudah lepas dari status pemudanya, Agus Harimukti Yudhoyono,. Ketua Umum Partai Demokrat.
Agus Harimukti Yudhoyono atau singkat namanya AHY, pada Agustus 2021 resmi menyandang usia 43 tahun, artinya sudah 3 tahun lepas dari rentan usia pemuda versi KNPI. Memang AHY bukan alumni KNPI, tapi saya lebih membahas sisi usia.
Bisa dibilang diusia AHY yang ke 43 ini, sisi jiwa muda yang identik dengan kontrol emosi yang cenderung “meledak” dan labil sudah terlewatkan. Sosok pemimpin yang mampu mengendalikan emosi dan berpikir dewasa dengan pertimbangan yang matang dalam mengambil keputusan.
Gaya muda atau orang kerap menyebutnya melenial, sudah dikuasai secara alami oleh AHY. Kendati pernah melakoni dunia militer namun sangat terlihat, AHY kerap tampil dengan gaya khas yang mengena di hati kawula muda.
Belakangan ini, generasi milenial menjadi topik yang hangat dibicarakan di kalangan masyarakat. Tidak hanya dari segi pendidikan dan teknologi, tetapi juga perilaku milenial yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Milenial atau sering disebut generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah generasi X. Mereka lahir pada kisaran 1980 hingga 2000-an.
Riset yang dilakukan oleh lembaga Alvara Research Center mengatakan generasi milenial menyimpan potensi besar untuk bisnis. Pada 2020, generasi milenial akan mendominasi populasi di Indonesia dengan porsi sekitar 34 persen, diikuti 20 persen generasi X, dan 13 persen generasi baby boomers (kelahiran 1946 hingga 1964).
Perilaku pertama, generasi milenial di Indonesia sangat kecanduan internet. Dalam sehari rata-rata generasi milenial bisa menggunakan internet dengan durasi lebih dari tujuh jam dengan rentang usia tertentu. Kedua, loyalitas generasi milenial tergolong rendah. Saat ada produk yang lebih bagus, generasi milenial dengan mudah akan berpaling.
Ketiga, mayoritas milenial lebih memilih melakukan transaksi non-tunai dengan porsi 59 persen. Pilihan inilah yang membuat milenial memiliki dompet ‘tipis’, namun bukan berarti mereka tidak memiliki uang. Perilaku keempat yakni generasi milenial bisa bekerja dengan lebih cepat dan cerdas lantaran didukung oleh keberadaan teknologi. Perkembangan teknologi juga mendorong milenial memiliki kemampuan multi-tasking. Perilaku ini membuat milenial terbiasa melakukan dua hingga tiga pekerjaan sekaligus.
Selanjutnya, generasi milenial juga memiliki perilaku senang berwisata. 1 dari 3 millenial di Indonesia liburan minimal 1 kali dalam setahun. Di sisi lain, milenial terhitung gemar berbagi, peduli dan responsif terhadap masalah sosial. Generasi milenial menganggap tidak mementingkan kepemilikan barang, asalkan masih bisa mengakses hal yang dibutuhkan. Sebagai contoh, perkembangan transportasi daring menunjukkan generasi milenial merasa tidak perlu membeli kendaraan.
Personal Banding ala Milenial.
