INFODAERAH.COM, JAKARTA – Ada 108 tim dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah yang mengikuti Madrasah Robotic Competition (MRC) 2020.
Para siswa/i yang usianya masih 7-12 tahun ini sangat antusias untuk menunjukkan kemampuannya dalam hal teknologi robotika melalui karya-karya yang diciptakannya.
Ada tujuh kategori lomba yang dipertandingkan seperti Robot Sumo IoT, Maze Solving, IoT (Internet of Things), Creative, Under Water, Line Follow, dan Amphibious Solar Vehicle (ASV).
BACA JUGA :
MRC 2020 yang biasanya digelar secara langsung dalam satu arena (bertatap muka-red), namun dalam perhelatan di tahun ke-6 ini sebagian besar kegiatan itu dilakukan secara virtual dikarenakan masih dalam pandemi Covid-19.
Ketua pelaksana kegiatan MRC 2020, Armin Irawan menceritakan pada saat lomba berlangsung di semi final dan final banyak karya-karya terbaik anak bangsa yang diciptakan seperti Online Garden Assistant.
Sebuah alat pintar untuk mengelola taman yang dapat mendeteksi kelembapan tanah, mengontrol lampu taman, penyiram tanaman, dan fitur tambahan sebagai pengintai maling. Alat pintar yang diciptakan siswa/i Ibtidaiyah ini dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet.
Ada juga yang mengembangkan Smart Bathroom, sebuah kamar mandi cerdas yang dapat mendeteksi gerakan untuk menyalakan lampu secara otomatis dan dilengkapi sensor asap rokok yang akan mengunci kamar mandi secara otomatis jika ada seseorang yang menghisap rokok di dalam kamar mandi. Uniknya, pintu hanya dapat dibuka ketika asap rokok telah menghilang atau jika ada yang membuka dari luar.
Para peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia juga ada yang menciptakan alat pengendali banjir otomatis dan sekat penjaga jarak otomatis untuk penumpang ojek online.
Selain kategori penciptaan produk, lomba robotik lain yang dikompetisikan adalah lomba yang bersifat permainan yang juga melibatkan keterampilan rancang bangun dan pemrograman seperti Amphibious Solar Vehicle (ASV) yang memperlombakan keterampilan rancang bangun robot agar dapat menempuh lintasan kering dan lintasan perairan dalam waktu yang lebih singkat. Robot ASV ini digerakkan dengan tenaga matahari.
Dalam kategori lomba yang bersifat permainan ini ada juga kategori Line Follow. Di kategori ini, para peserta harus bisa memahami lebih dulu lintasan sirkuit yang dirancang panitia, lalu kemudian melakukan pemrograman agar robot dapat melintasi semua lintasan sirkuit yang telah ditetapkan.
Di kategori lain, yang juga tak kalah menarik adalah lomba Sumo Robot IoT. Dalam lomba ini, robot-robot yang beradu kuat bisa dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, bukan melalui remote control biasa yang jangkauannya terbatas.
Bahkan, saat lomba berlangsung ada peserta yang mengendalikannya dari Indramayu, Jawa Barat, ada juga yang dari Natal Mandailing, Sumatera Utara, Probolinggo, Jawa Timur dan Kendari, Sulawesi. Semuanya menjadi mungkin karena adanya jaringan internet yang mendukung.
“Ini kategori lomba yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Biasanya lomba dilakukan melalui remote control dari jarak yang terjangkau. Tantangan teknisnya memang tidak mudah. Kami bersyukur hingga babak semi final dan final lomba berlangsung lancar,” ungkap dia kepada awak media di Jakarta, Selasa (2/2/2021).
Kementerian Agama RI bekerjasama dengan UIA dan IRTC