INFODAERAH.COM, LEBAK – Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak mengatakan perlunya pengawasan dan bimbingan orangtua untuk merawat buku yang dipinjamkan sekolah kepada siswa untuk belajar di rumah.
Ini dikatakan Kabid SD menanggapi statment Komunitas Aspiratif yang minta pihak sekolah agar diperbanyak buku yang disebarkan ke anak didik selama mereka tidak sekolah akibat pandemi covid 19.
“Perlu bimbingan orantua agar anak rajin belajar. Selain itu, buku yang dipinjamkan juga harus dirawat,. ini peran orangtua untuk bisa mengarahkan anaknya.” kata Kabid SD Dinas Pendidikan Lebak, Maman.
BACA JUGA :
Lanjut Maman, buku sebagai aset sekolah sangat penting dirawat karena nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh siswa lainnya atau adik kelasnya.
“Pengawasan dan arahan orangtua sangat penting, motivasi dan arahkan anak kita untuk tetap semangat belajar di rumah,” imbuhnya.
Sebelumnya, Komunitas Aspiratif meminta pihak sekolah harus sebarkan buku paket secara besar-besaran ke anak didik. Ini ditegaskan Ketua Komunitas Aspiratif (Komunas) Dede Suherli, Minggu (24/3/2021) malam.
Dikatakan Ketua Komunas, di masa pandemi ini ada ketidakjelasan nasib anak didik. Belajar di rumah dengan keterbatasan buku paket atau hanya main handphone.
Memang kata Dede, ada sekolah yang memberikan tugas-tugas mengisi soal bagi siswa di rumah, namun ini tidak dilakukan secara masif dan masih terbatas.
Untuk itu kata dia, perlu didorong agar buku-buku paket dan bacaan di sebar besar-besaran ke anak didik.
“Yang penting anak mau membaca. Karena mau bagaimana lagi, daripada anak seharian bermain HP. Lebih baik kasih mereka banyak buku,’ kata dia.
Ditandaskan Dede, pengadaan buku dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga masih normal. Ngapain juga sekolah beli buku banyak-banyak kalau gak disebar ke siswa di rumah.” tandasnya.
Salah satu siswa SD di Kecamatan Cibadak mengaku hanya di beri tugas mengisi soal dan disetorkan seminggu sekali.
“Dikasih buku 2 pelajaran. disuruh isi soal-soalnya. Itu aja,” kata Garda.
Untuk mengisi waktu luang bocah kelas 6 SD hanya bermain HP dan sekolah madrasah.
“Kalau sekolah madrasah masih masuk, tapi tempatnya di rumah bu guru. Malam ngaji.” kata dia.
Bocah ini mengaku sudah sangat ingin masuk sekolah.
“Bosan di rumah,” imbuhnya. (Sar)