ASN di Lebak Diduga Terima Bansos BPNT

Info Daerah - Selasa, 21 Desember 2021 - 20:13 WIB
ASN di Lebak Diduga Terima Bansos BPNT
Ilustrasi ()
Penulis
|
Editor

INFODAERAH.COM, BANTEN – Kabar tak enak menyeruak di tengah upaya pemerintah mengurangi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat miskin. Belakangan, terungkap puluhan aparatur sipil negara (ASN) atau PNS terindikasi menerima bantuan sosial atau bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Kabar mengejutkan ini disampaikan langsung kepala desa Cigingang, kecamatan Gunung kencana, Kabupaten Lebak, Banten Hendra. Bantuan tersebut seperti program penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan sosial tunai (BST).

Masalah ini terungkap saat Hendra menjabat sebagai kepala desa Cigingang, diwilayahnya ada puluhan penerima bansos BPNT/BST ASN dan pensiunan.

BACA JUGA :KPK Geledah Ruko di Bekasi Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19

Selain ASN yang menerima Bansos BPNT ada beberapa penerima yang diduga doble.

” Ada penerima bansos dari Dana Desa (DD) dan bansos BPNT orangnya itu-itu juga,” kata Hendra

Hendra juga mengatakan akan mengevaluasi semua penerima bansos di wilayahnya, karena masih banyak yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkan bansos.

” Data-data penerima akan saya sampaikan ke Dinas sosial untuk di evaluasi dan digantikan buat yang benar-benar membutuhkan,” ucapnya.

BACA JUGA :Gelapkan Uang Bansos Bencana, Kabid Lingjamsos Dilaporkan

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak, Eka Dharmana Putra saat dimintai keterangan terkait penerima bansos ada seorang ASN meminta untuk melaporkan kepada pendamping agar di coret dan digantikan orang lain.

” Laporkan ke pendamping, TKSK, dan Korda, nanti kita tembuskan ke Kemensos untuk segera dicoret (di cut off),” ujar Eka, Selasa (21/12/21)

Dijelaskan Eka, penerima bansos seorang pensiunan juga tidak masalah sepanjang benar-benar keluarga miskin dan sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.

BACA JUGA :Dinsos Lebak Komitmen Bantu Warga Disabilitas Melalui Program Lebak Sejahtera

” Nggak apa-apa asal bener-benar keluarga MISKIN itu patokannya, kalau dia pensiunan tukang sampah, tukang parkir, pesuruh, dll yang hanya golongan I dan kehidupan rumah tangganya sangat memprihatinkan karena anaknya banyak, masih kecil-kecil, rumahnya tidak layak huni dll. boleh saja diusulkan,” jelas Eka.

Masih kata Eka, kalau masih ada penerima bansos doble, sementara banyak orang yang membutuhkan tidak dapat harus segera disetop salah satu.

” Yang belum dapat daftarkan yang doble cut off salah satu oleh pihak desa misalnya BLT DD nya di stop,” pungkasnya. (Sar)

Tinggalkan Komentar

Close Ads X