Sedangkan Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Lebak, Ruli Yanrilla dalam paparannya menggatakan pihaknya sering melakukan pelatihan dan sosilisasi bagi para pelaku UMKM diantaranya cara memanfaatkan aplikasi online dalam memasarkan produk.
Kata Ruli, UMKM di Lebak sebagian sudah mulai menggunakan dunia digital. Ini bisa dilihat saat pendataan Bantuan Presiden Bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM)
“Saat mereka (pelaku UMKM) mengajukan bantuan, ternyata banyak diantaranya yang berjualan online. Artinya, pelaku UMKM di Lebak sudah aktif memanfaat teknologi digital,” kata Ruli.
Dalam tanya jawab. para pelaku UMKM berlomba bertanya kepada naraumber. Seperti, Muhamad Inayatullah dari IPNU Lebak yang menanyakan sejauh mana mendorong masih banyaknya masyarakat yang belum menggunakan teknologi digital.
Sedangkan, Umsaroh, pengrajin batik dari Kecamatan Cibadak menanyakan tentang bantuan modal bagi pelaku UMKM di Lebak.
Miftahudin, pelaku UMKM dari Kec. Sobang
bagaimana cara menyadarkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan
Moh. Nasir, dari desa Bejod Wanasalam yang pernah menjadi peserta pameran VE TEI Expo yang difasilitasi Bank Indonesia menanyakan tindaklanjut pembinaan dari pameran tersebut.
Namun dari semua penanya sepakat bahwa pelaku UMKM harus bisa memanfaarkan peluang usaha menggunakan aplikasi penjualan berbasis online.(*)